Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam berpendapat bahwa manuver Surya Paloh ini memanfaatkan momentum pasca pernyataan Prabowo Subianto, yang menyatakan siap merangkul semua pihak di kubu 01 dan 03 untuk memperkuat pemerintahannya.
Selain itu, elektabilitas Partai Gerindra tidak semakin meningkat lantaran tidak mendapatkan efek ekor jas dari capres maupun cawapres.
"Terlebih, realitas Pilpres 2024 tidak menghadirkan efek coattail sama sekali, dimana Gerindra harus berpuas diri di peringkat ketiga dengan elektabilitas 13 persen," kata Khoirul, Selasa (20/2).
Konsekuensinya, lanjut Khoirul, Prabowo akan memiliki tingkat ketergantungan politik (political dependency) yang sangat tinggi untuk menjaga stabilitas politik dan pemerintahannya. Khususnya di fase transisi awal kekuasaan yang seringkali penuh turbulensi.
"Untuk mengamankan itu, Prabowo setidaknya harus bisa mengumpulkan sekitar 70 persen kekuatan politik di parlemen," tutup Khoirul.
BERITA TERKAIT: