"Tawaran rekonsiliasi dari Prabowo-Gibran terhadap kompetitor merupakan hal positif, untuk meredam polarisasi di tengah masyarakat, pasca Pemilu," kata Direktur Eksekutif Fixpoll Indonesia, Mohammad Anas RA, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (18/2).
Meski begitu dia mengakui, rekonsiliasi pasca Pemilu bukanlah hal yang sederhana. Sebab membutuhkan komitmen dari semua pihak untuk menempatkan kepentingan bangsa di atas segalanya.
Di sisi lain, Anas menyarankan agar partai pengusung Paslon 1 Anies-Muhaimin dan Paslon Nomor Urut 3 Ganjar-Mahfud segera mempertimbangkan tawaran rekonsiliasi itu.
"Agar ada keseimbangan partai koalisi di luar pemerintahan yang nantinya mengawasi secara kritis konstruktif terhadap jalannya pemerintahan," katanya.
"Apalagi Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo-Gibran juga terbilang sangat gemuk," pungkasnya.
Seperti diketahui, Anies-Muhaimin didukung Partai Nasdem, PKS dan PKB serta Partai Ummat. Sementara Ganjar-Mahfud didukung PDIP, PPP, Hanura, Perindo.
Sedang pasangan Prabowo-Gibran didukung Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, PSI, PBB, Partai Gelora, dan Partai Prima.
BERITA TERKAIT: