Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Karena Ego Megawati, PDIP Gagal Hattrick di Pileg dan Pilpres

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Jumat, 16 Februari 2024, 15:03 WIB
Karena Ego Megawati, PDIP Gagal <i>Hattrick</i> di Pileg dan Pilpres
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri/Net
rmol news logo Salah satu faktor penting kekalahan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dalam Pilpres 2024 antara lain karena ego ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri.

Pasalnya, sebelum kontestasi Pilpres 2024, Megawati menolak Ganjar Pranowo dipasangkan dengan Prabowo Subianto. Tepatnya, saat muncul wacana Ganjar menjadi capres dan Prabowo di posisi cawapres.

Demikian analisa Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL melalui sambungan telepon sesaat lalu, Jumat (16/2).

"Salah satu kekalahan PDIP di Pilpres 2024, mungkin karena ego Megawati gengsi tidak mau menyandingkan Ganjar dengan Prabowo," ujar Ujang.

Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia ini meyakini bahwa PDIP bisa hattrick di Pemilu 2024, baik Pileg maupun Pilpres, apabila Ganjar Pranowo dikehendaki didampingi atau mendampingi Prabowo Subianto.

"Coba kalau Prabowo-Ganjar, udah selesai (menang). Mereka bisa menang dan Jokowi pun di koalisi itu, tidak seperti saat ini yang berbeda dukungan dengan PDIP," kata Ujang.

Namun demikian, Ujang memahami secara psikologis Megawati kala itu menolak tawaran Ganjar jika dijadikan cawapres. Pasalnya, PDIP merupakan parpol pemenang Pemilu 2019 dan menjadi parpol pengusung utama Presiden Joko Widodo.

"PDIP gengsi karena partai pemenang masa jadi cawapres? Itu sebenarnya salah satu gengsi Megawati yang akhirnya kalah,” pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA