Menyikapi hal ini, Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sekaligus Deputi Pemenangan Timnas Amin, Mardani Ali Sera, menyampaikan sebuah pandangan khusus.
"Saya melihat rekonsiliasi itu tidak bermakna bahwa 01 (Anies-Muhaimin) gabung dengan 02 (Prabowo-Gibran) atau 03 (Ganjar-Mahfud) gabung dengan 02," ucap Mardani kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (15/2).
Menurut Mardani, rekonsiliasi bisa bermakna bahwa semua pihak mengakui pemenangnya adalah pasangan calon yang diumumkan KPU dan pada saat yang sama menyatakan, akan konsisten ada di luar pemerintahan.
"Membangun oposisi yang sehat, itu juga bagian dari rekonsiliasi," jelas Mardani.
Anggota Komisi II DPR RI itu lantas menceritakan pengalaman pada Pemilu 2019 lalu, di mana PKS mendukung dan berjuang memenangkan Prabowo Subianto.
Namun saat Prabowo kalah dan memutuskan bergabung dengan Pemerintahan Presiden Joko Widodo, PKS istiqomah berada di jalur oposisi.
"Jadi rekonsiliasi tidak bermakna bahwa 01 gabung dengan 02, karena proposalnya beda," pungkas Mardani.
BERITA TERKAIT: