Ari Dwipayana mengatakan ada upaya yang sengaja mengorkestrasi narasi politik tertentu untuk kepentingan elektoral.
"Strategi politik partisan seperti itu juga sah-sah saja dalam ruang kontestasi politik," ujar Ari.
Pernyataan Ari, dikritik Presiden Mahasiswa Universitas Brawijaya, Rafly Rayhan Al Khajri. Katanya, Istana memberikan pernyataan yang sumbang dan berusaha menghindar pandangan Jokowi yang juga partisan paslon tertentu.
"Istana lupa, kalau Jokowi juga partisan. Pernyataan itu tidak lebih dari sekadar upaya penyangkalan Istana terhadap demokrasi yang telah dirusak oleh Jokowi," ujar Rafly dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/2).
Mahasiswa Hukum Tata Negara tersebut, katanya, kontestasi politik yang sehat sudah tidak mungkin terjadi lagi apabila Jokowi terus menginfiltrasi proses demokrasi yang berpotensi membunuh demokrasi.
Rafly juga menegaskan bahwa konsolidasi di akar rumput mulai berlangsung dan dalam waktu dekat akan berbuah aksi di jalan-jalan.
"Kami menyerukan seluruh elemen masyarakat bersatu. Ini bukan tentang memilih atau tidak memilih 1, 2, atau 3. Gerakan ini untuk menyelamatkan demokrasi dari penyalahgunaan kekuasaan oleh Jokowi," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: