Hal ini terlihat saat Ketua KPU RI, Hasyim Asyari, menyampaikan responsnya terkait permasalah DPT 2024, saat ditemui usai acara pelantikan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) se-Indonesia, di Merlynn Park Hotel, Jalan KH. Hasyim Asyari, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (25/1).
"Soal apa (DPT bermasalah)? Kalau ada disampaikan, nanti kita klarifikasi, kita cek ke lapangan situasinya bagaimana," ujar Hasyim malah bertanya balik.
Namun, saat diperjelas mengenai temuan Migrant Care yang menyebut ada belasan ribu pemilih ganda ditemukan di New York, Amerika Serikat, Hasyim mengklaim petugas pemilihan di luar negeri wilayah tersebut tengah mencari tahu kebenarannya.
"Sedang diklarifikasi, di New York toh," ucap Anggota KPU RI dua periode itu menutup keterangannya terkait permasalahan data pemilih ganda tersebut.
Selain data pemilih ganda, permasalahan DPT juga ditemukan oleh Tim Nasional (Timnas) pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Amin).
Direktorat Pengamanan dan Pengawalan Suara Timnas Amin menemukan 54 juta data pemilih terindikasi bermasalah. Mulai dari tidak memiliki nomor induk kependudukan (NIK), tercatat lebih dari satu tempat pemungutan suara (TPS) atau data ganda, juga berusia di bawah 17 tahun, dan bahkan ada yang di atas 100 tahun.
BERITA TERKAIT: