Merujuk hasil survei internal Partai Buruh dengan menggandeng Lembaga Survei Risetindo Barometer dengan sampel sebanyak 2400 responden di 38 provinsi, mewakili 393 kabupaten atau kota pada medio November-Desember 2023.
“Jika Pemilu dilakukan hari ini, maka hampir bisa dipastikan Partai Buruh lolos
Parliamentary Threshold 4 persen, dengan elektabilitas Partai Buruh sebesar 4,778 persen, dari pemilih buruh dan keluarganya,” kata Direktur Risetindo Asep Saefudin, dalam keterangan tertulis kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (4/1).
Asep menjelaskan, dominasi kelompok pekerja atau buruh memilih Partai Buruh karena mereka punya harapan besar dalam memperjuangkan nasib pekerja.
Misalnya, soal upah yang layak, lapangan pekerjaan, dan uang pesangon yang layak, hak cuti bagi ibu hamil, serta orang yang sakit.
Tak hanya itu, kelompok pekerja menaruh harapan Partai Buruh ikut serta secara konsisten memberantas korupsi, menghapus
outsourcing, memperjuangkan jaminan sosial, penolakan sistem karyawan kontrak, hingga bisa menjaga stabilitas harga barang.
“Buruh atau pekerja mengungkapkan Partai Buruh adalah partai yang paling keras menolak UU Cipta Kerja Omnibus Law dengan perolehan angka 57,3 persen. Dan partai yang paling peduli memperjuangkan nasib kaum buruh, petani dan masyarakat kecil sebesar 65,7 persen,” jelas Asep.
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal menyambut baik hasil survei internal ini. Dia yakin dengan lolosnya Partai Buruh di DPR akan mengimbangi kekuatan kelas pekerja.
“Buruh formal itu jumlahnya 8 jutaan. Ini yang tidak terpotret. Ini akan menjadi kejutan karena lembaga survei itu tidak melihat kekuatan buruh yang berserikat. Insya Allah akan terjadi turbulensi politik, partai orang kecil lolos ke DPR,” kata Said.
Survei dilakukan dengan Margin of Error (MoE) sebesar 2.00 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
BERITA TERKAIT: