“Sesungguhnya saya ingin segera bisa mengakhiri konflik Aceh secara damai pada November (2004). Tepatnya sebulan sebelumnya saya datang ke Aceh,” kata SBY, saat menghadiri peringatan Tsunami Aceh ke-19 di Banda Aceh, Selasa (26/12).
Namun, lanjut SBY, tiba-tiba pada 26 Desember 2004 bencana gempa dan tsunami meluluhlantakkan Aceh. Rata, seperti "kota mati".
Karena musibah gempa dan tsunami tersebut, SBY perintahkan para TNI meletakkan senjata. Dia haqul yakin Gerakan Aceh Merdeka (GAM) juga akan melakukan hal yang sama demi menolong korban tsunami.
“Yang masih bisa diselamatkan, diselamatkan. Dan kemudian saya sebutkan sekali lagi saatnya telah tiba untuk bersama-sama bisa mengakhiri konflik bersenjata,” ujar SBY, dikutip
Kantor Berita RMOLAceh.
Lewat pertemuan, lanjut SBY, penyelesaian konflik Aceh dimulai. GAM dan TNI, sama-sama melakukan gencatan senjata. Diakhiri dengan penandatangan Memorandum of Understanding (MoU) di Helsinki, Finlandia, pada 15 Agustus 2005.
Saat ini kondisinya sudah jauh berbeda. Untuk itu SBY mengajak semua pihak untuk menjaga perdamaian yang sudah ada. Sehingga masyarakat hidup damai, aman, dan rukun.
BERITA TERKAIT: