Bagi analis komunikasi politik Hendri Satrio, konsep kepemimpinan dwitunggal sudah tepat. Dengan begitu, presiden dan wakil presiden akan memimpin negara bersama-sama.
"Saya setuju saja dengan konsep dwitunggal itu, karena akan menggabungkan dua kekuatan antara presiden dan wakil presiden untuk mengelola negara," ujar Hendri Satrio kepada wartawan, Jumat (22/12).
Pendiri Lembaga KedaiKOPI yang karib disapa Hensat itu, dengan konsep dwitunggal kepemimpinan seakan memiliki kekuatan tambahan.
"Jadi kita punya dobel kekuatan, dobel otak, dobel ide," tuturnya.
Namun bagi Hensat, kepemimpinan dwitunggal bukan tanpa catatan. Dia memberikan beberapa hal yang harus menjadi perhatian apabila konsep dwitunggal akan diimplementasikan.
"Pertama, harus ada kontrak publik. Siapa menyelenggarakan apa. Sehingga jelas dan tidak bertengkar satu sama lain," terangnya.
Selain kontrak publik, dia menekankan pasangan presiden dan wakil presiden harus saling menghormati wewenang masing-masing. Terpenting, para pemimpin harus menuntaskan pemerintahan sampai tuntas.
"Terakhir, menyelesaikan pemerintahan sampai akhir supaya masing-masing tidak saling membentuk kekuatan sendiri untuk bersaing," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: