Dokter Spesialis Jiwa RSHS dr. Santi Andayani mengatakan, fasilitas yang telah disiapkan akan melayani para pasien sebaik mungkin. Selain itu nantinya pasien antara laki-laki dan perempuan akan terpisah.
"Kita akan melayani sebaik mungkin dengan apa yang kita punya. Ruangan rawat inap untuk kejiwaan ada 20 ruangan," kata Santi dikutip dari
Kantor Berita RMOLJabar, Kamis (14/12).
Santi menjelaskan, pasien yang mengalami gangguan jiwa dapat dilihat dari gejalanya, seperti jantung berdebar, sakit kepala dan kondisi lebih berat menampilkan gejala kacau hingga berkelakuan aneh.
Selain itu, pasien gangguan jiwa bisa karena faktor genetik, pola asuh, psikologis. Kehilangan sebagai kekayaan pun dapat menjadi seorang yang mengalami gangguan jiwa.
“Setiap caleg yang kalah dapat menerima kekalahannya atau adaptasi perubahan yang ia alaminya, kalaupun terkait kehilangan sumber daya harta tetap mempunyai potensi," kata Santi.
Santi menambahkan, ruang isolasi kejiwaan juga bisa diperuntukkan bagi orang yang mengalami gangguan jiwa ringan.
"Jadi nanti ruang ini dapat digunakan untuk gangguan jiwa biasa atau stres,” pungkas Santi.
BERITA TERKAIT: