Ketua Repnas, Anggawira menanggapi, gagasan Anies yang mengatakan bansos tidak dapat menjadi solusi mengatasi kemiskinan, tidak tepat.
Justru menurutnya, bansos masih sangat diperlukan bagi masyarakat yang tergolong sulit.
"Bansos dapat memberikan bantuan keuangan atau barang kebutuhan pokok kepada mereka yang memerlukan, membantu mengurangi dampak kesulitan hidup," ujar Anggawira dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
Anggawira mematahkan logika Anies atas kebijakan bansos, dengan menyebut strategi negara maju menangani masalah krisis akibat pandemi atau bencana alam, yakni dengan cara yang sama.
"Negara-negara maju cenderung memiliki kebijakan kesejahteraan sosial yang menyediakan dukungan finansial dan layanan kesejahteraan kepada warga yang membutuhkan," jelas Anggawira.
"Mencakup tunjangan pengangguran, bantuan kesehatan, subsidi perumahan, serta program bantuan pendidikan," sambungnya.
Di negara-negara maju, lanjut Anggawira, program bansos biasanya lebih terstruktur dan melibatkan sistem keamanan sosial yang kuat.
Bahkan dia mendapati, ada negara yang sistem bansosnya didukung oleh kebijakan perpajakan yang tinggi untuk membiayai kebijakan kesejahteraan.
"Saat ini Indonesia sudah mengarah ke perbaikan sistem penyaluran bansos dengan memperbaiki infrastruktur dan kelembagaan untuk mendistribusikan bantuan sosial agar tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan," demikian Anggawira menambahkan.
Anies menyampaikan gagasannya soal bansos dalam debat pertama capres, yang digelar di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa malam (12/12).
Capres nomor urut 1 itu mulanya mengatakan, kemiskinan merupakan masalah ekonomi dan bukan sosial. Sehingga menurutnya, apabila tata niaga negara bagus maka bansos dianggap tidak perlu karena pendapatan pekerja sudah cukup.
BERITA TERKAIT: