Demikian dikemukakan Direktur Eksekutif ASI, Ali Rif'an, dalam jumpa pers bertajuk “Peta Elektoral Pilpres 2024 di Pulau Jawa”, di Hotel Alia Cikini, Jakarta Pusat, Senin (11/12).
Menurutnya, 44 persen responden yang masuk kategori pemilih rasional, sosiologis dan psikologis, hingga kini belum menentukan pilihan yang tepat, karena masih menunggu program-program kerja yang ditawarkan.
"Mahasiswa saja banyak yang belum bisa membaca gagasan ketiga pasangan calon. Karena yang muncul justru gimik," kata Ali.
Kandidat doktoral Universitas Indonesia (UI) itu juga menuturkan, berdasar survei yang dilakukan, mayoritas responden memilih berdasarkan program kerja.
"Faktor paling berpengaruh dalam memilih presiden adalah program kerja, sebanyak 30,7 persen," katanya lagi.
Selain program kerja, 19,5 persen responden memilih pemimpin berkarakter jujur dan dapat dipercaya.
"Yang memilih pemimpin berpengalaman di pemerintahan 10,6 persen, cerdas 8,0 persen, dan peduli rakyat 7,9 persen," rincinya.
Survei ASI kali ini mencatat elektabilitas Pasangan Calon Nomor Urut 2, Prabowo-Gibran, mendapat 34,2 persen.
"Disusul Ganjar-Mahfud 30,7 persen, dan Anies-Muhaimin 26,3 persen," pungkasnya.
Survei digelar pada medio 28 November hingga 5 Desember 2023, dilakukan secara tatap muka, di Pulau Jawa, menggunakan metode penarikan sampel multistage random sampling.
Responden yang dilibatkan 1.200 orang, dengan margin of error kurang lebih 2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.
BERITA TERKAIT: