Hal itu disampaikan politikus yang akrab disapa Bamsoet, saat menghadiri seminar yang diselenggarakan KoreaKini secara virtual, dengan tema besar "Fly Together for Another 50 Years: Upgrading Indonesia-Korea Relation in Economy, Politics, Culture, and Defence".
"Saya sudah beberapa kali melakukan kunjungan ke Korea Selatan. Baik itu kedinasan maupun sekadar berwisata, dan kunjungan itu selalu meninggalkan kesan yang menyenangkan," kata Bamsoet mengawali sambutan, Selasa (5/12).
Bamsoet meyakini Korsel merupakan mitra strategis yang sangat penting bagi Indonesia. Banyak hal yang dapat dipetik dalam hubungan bilateral yang telah terjalin selama setengah abad ini.
Politikus Partai Golkar itu menambahkan, hubungan Indonesia-Korsel telah membangun pijakan yang kuat dan saling menguntungkan. Bamsoet lantas meyakinkan Korsel bahwa masih banyak potensi yang dapat dikembangkan di Indonesia.
"Meksipun banyak pencapaian yang sudah diraih, masih ada beberapa aspek yang perlu di tindak lanjut seperti industri baja, petrokimia, baterai listrik, telekomunikasi dan energi," kata Bamsoet.
Seminar dibuka Ketua Umum Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI), Teguh Santosa di Roemah Djan, Jalan Talang, Menteng, Jakarta Pusat. Sebelum masuk sesi diskusi, dua pembicara akan menyampaikan kata sambutan.
Mereka adalah anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI, Djan Faridz, dan Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Lee Sang-deok.
Adapun sesi pertama diskusi bertema "Nurturing Alternative Economy: Green Economy and Syariah Economy" (Memelihara Ekonomi Alternatif: Ekonomi Hijau dan Ekonomi Syariah).
Sesi pertama ini, menghadirkan dua pembicara. Yakni CEO KB Bukopin, Lee Wu yeol dan Komite Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga MES, Amy Atmanto serta dipandu moderator CEO BUMN Track, Ahmed Kurnia.
Diskusi sesi kedua, mengangkat tema "Guarding the Free and Open Indo Pacific" (Menjaga Indo Pasifik yang Bebas dan Terbuka).
Pembicara pada sesi dua, adalah Ahli Pertahanan Universitas Bina Nusantara, Curie Maharani Savitri dan Pemimpin Redaksi
Jakarta Post, Taufiqurrahman, serta Editor RMOL.id Sarah M.G sebagai moderator.
BERITA TERKAIT: