Co Captain Timnas Anies-Muhaimin, Al Muzzammil Yusuf berujar, netralitas akan menentukan sejauh mana proses pemilihan berjalan adil dan bebas dari intervensi pihak-pihak tertentu.
"Netralitas Pemilu harus menjadi gerakan bersama. Gerakan ini sudah dimulai dari DKPP, Bawaslu, gerakan parlemen, dan gerakan masyarakat,” kata Al Muzammil dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/11).
Menurutnya, semua pihak harus memastikan Pemilu berlangsung tanpa intimidasi atau tekanan dari pihak mana pun. Termasuk partai politik, calon legislatif, calon presiden dan calon wakil presiden diberi kesempatan yang sama untuk bersaing dan menyampaikan visi-misinya.
Sementara itu, peneliti Formappi, Lucius Karus menyoroti kinerja Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang dinilai belum menjalankan tugas sebagaimana mestinya.
Menurutnya, Bawaslu perlu bertindak lebih tegas terhadap dugaan-dugaan pelanggaran di masa kampanye Pemilu yang sudah dimulai dan akan berakhir pada 10 Februari 2024 nanti.
"Bawaslu terlalu lembek dalam proses tahapan Pemilu saat ini. Ia tidak berlaku sebagai pengawas, melainkan hanya berlaku sebagai pengamat,” kritik Lucius Karus dalam diskusi bertema 'Kualitas Demokrasi dan Kepemimpinan Indonesia Akan Diuji Melalui Netralitas Pemilu 2024', Selasa kemarin (28/11).
BERITA TERKAIT: