Hal ini ditegaskan Anies saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Sentra Penegakan Hukum Terpadu yang diadakan Bawaslu di Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Senin (27/11).
"Kita semua yang berada di posisi memimpin pasti pernah mengalami. Kita memberikan arahan jalan lurus, mungkin ada satu atau dua anak buah yang memilih belok, milih belok kanan atau kiri," kata Anies.
Capres yang diusung Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menegaskan, atasan punya peran penting untuk menegur anak buah yang melanggar dalam bertugas.
"Kalau atasannya tidak menegur, maka itu akan dianggap sebagai sesuatu yang boleh dikerjakan," jelas Anies.
Jagoan Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu menambahkan, tugas pemimpin bukan sekadar memberikan perintah. Namun pemimpin harus punya kemampuan menjaga integritas dari atas ke bawah.
"Integritas pemilu kita bukan dilihat dari pakta yang kita tanda tangani, tapi peristiwa di lapangan yang sesuai dengan pakta yang kita tanda tangani," tandasnya.
BERITA TERKAIT: