Menurut Anies, hasil survei itu mencerminkan makin banyaknya masyarakat yang menginginkan perubahan.
"Tanyakan pada ibu-ibu rumah tangga di seluruh Indonesia, apakah kebutuhan pokok, kehidupan rumah tangga, ringan atau berat? Kalau kondisinya berat, mau diteruskan? Kalau tidak mau diteruskan, maka kita perlu perubahan," kata Anies, di Rumah Perubahan, Jalan Diponegoro 10, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (21/11).
Capres yang diusung Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Kebangkitan Bangsa, itu mengaku terbiasa dengan hasil survei yang tidak terlalu bagus.
Anies mencontohkan saat dirinya berkontestasi pada Pilkada DKI Jakarta 2017. Saat itu dia kerap berada di urutan ketiga.
"Bagi saya, yang penting sensus 14 Februari (hari pencoblosan). Itu yang paling penting," tegasnya.
Survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) periode November 2023 mencatat elektabilitas Amin di bawah pasangan Nomor Urut 2, Prabowo-Gibran, dan unggul atas pasangan Nomor Urut 3, Ganjar-Mahfud.
Survei IPO menempatkan Prabowo Subianto dengan perolehan 37,5 persen, disusul Anies Baswedan 32,7 persen, dan Ganjar Pranowo 28,3 persen.
BERITA TERKAIT: