Namun bakal capres Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto, menilai sejauh ini bangsa Indonesia kurang pandai untuk menjaga dan mengelola kekayaan SDA tersebut.
Hal ini diungkap Prabowo saat menghadiri acara Sarasehan 100 Ekonom Indonesia yang digelar Indef di Menara Bank Mega, Jalan Kapten Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (8/11).
"Kekayaan kita tidak tinggal di Indonesia, terjadi
net out flow, mengalir keluarnya kekayaan nasional, masalah ini adalah masalah sistemik, karena kita enggak setia kepada UU Dasar sendiri, kepada
blueprint rancang bangun yang dibuat pendiri bangsa," tutur Prabowo.
Ketua Umum Partai Gerindra ini lantas membeberkan, Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar dunia, begitu pula dengan tembaga. Bahkan potensi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) yang dimiliki Indonesia mencapai 437 Giga Watt.
"Selain itu ada potensi produksi ikan tangkap lestari tiap tahun 12 juta ton. Potensi budidaya laut 50 juta ton per tahun. Ini adalah modal yang harus kita gunakan," jelasnya.
BERITA TERKAIT: