Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berbincang hangat sekaligus menyerap aspirasi menyangkut kebutuhan, tantangan, dan kesulitan yang dialami petani.
"Sekarang apa enaknya, apa kurangnya, saya mau dengarkan, sehingga ke depan rakyat bisa makmur, petaninya makmur, tidak ada impor-impor," tegas Cak Imin.
Saat dialog dengan para petani, Cak Imin menerima keluhan mulai dari persoalan pupuk subsidi, masalah irigasi, hingga regenerasi petani yang mulai macet. Selain keluhan, petani juga menyampaikan upaya-upaya yang sudah mereka lakukan.
Pendamping Capres Anies Baswedan itu juga turun melihat langsung kondisi sawah ditemani beberapa petani. Cak Imin mendapat penjelasan lengkap mengenai kondisi sawah yang digarap petani.
Salah satu ketua kelompok tani, Catur, menjelaskan, ada tiga poin yang saat ini dikeluhkan petani. Dia meminta pembinaan kepada petani kembali dihadirkan. Dia juga menyoal kelangkaan pupuk dan kesulitan air yang menjadi masalah saat ini.
"Sekarang ada pupuk subsidi dan non subsidi, sekarang ada kartu tani, itu justru merugikan saya sebagai petani. Jatah pupuk dikurangi, dibatasi. Dua tahun lalu kami garap dapat tiga zak pupuk, tahun ini cuma dapat satu zak," ungkap Catur.
"Kalau kering seperti ini, kami tidak bisa tanam, karena debit berkurang. Kami usul ke kelurahan agar sumur tancap diperbanyak, tapi dijawab takut air penduduk berkurang. Kemudian ada ide sumur tancap 100 meter, tapi kelurahan nggak berani, karena biaya besar," tandasnya.
BERITA TERKAIT: