Menyikapi hal tersebut, pengamat intelijen dan terorisme Stanislaus Riyanta memprediksi Presiden Jokowi tidak akan mengganti kepala BIN di tahun politik ini.
"Itu masih rumor. Masih isu. Saya kira itu tidak terjadi. Saya berharap itu tidak terjadi. Tidak semudah itu. Apalagi ada istilah memecat kan," kata Stanislaus kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (5/11).
Menurutnya, tidak ada masalah apapun yang dilakukan Budi Gunawan selama ini. Sehingga tidak ada alasan untuk mengganti posisinya sebagai orang nomor satu di BIN.
"Saya kira pemecatan itu kalau ada masalah besar kemudian dipecat. Enggak ada. Tidak ada urgensi untuk mengganti apalagi memecat ya," tegas Stanislaus.
Menurut Stanislaus, akan berisiko jika Presiden Jokowi mengganti kepala BIN di tahun politik ini.
"Terlalu beresiko kalau melakukan penggantian kepala BIN di saat situasi seperti saat ini. Risikonya begini, intelijen itu bekerja tidak dalam satu hari dua hari," kata Stanislaus.
"Intelijen ini bekerja satu bulan dua bulan sampai lama. Kemudian hasilnya baru diperoleh. Kalau tiba-tiba diganti akan aneh. Saya kira tidak akan diganti," tutupnya.
BERITA TERKAIT: