Dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal Sekretariat Kolaborasi Indonesia (SKI), Solihin Nurodin, saat ini, ketersediaan pupuk tidak dapat memenuhi sepenuhnya kebutuhan petani.
Dikatakan Solihin, permintaan total pupuk sangat tinggi, yaitu sekitar 24 juta ton. Sementara, kemampuan pemerintah untuk tahun 2023 adalah hanya 6 juta ton, dan akan turun menjadi 5 juta ton pada tahun 2024.
Dia mencontohkan, di Tasikmalaya, Jawa Barat, sejumlah petani mengeluhkan persoalan tersebut. Mereka mengeluhkan tentang aksesibilitas kartu tani yang masih belum dapat diakses oleh sebagian petani.
Oleh karena itu, lanjutnya, ada permintaan untuk menyederhanakan sistem Kartu Tani, agar kebutuhan petani akan pupuk dapat terpenuhi.
"Saat ini Kartu Tani yang dimiliki petani ternyata tidak otomatis membuat pupuk bersubsidi mudah didapatkan. Kesulitan mendapatkan pupuk, mahalnya harga pupuk dan masalah status sawah menjadi kendala utama," kata Solihin dalam keterangan tertulis, Kamis (2/11).
BERITA TERKAIT: