Dijelaskan Ketua Komisi Pendidikan PWI Pusat Marah Sakti Siregar, kurikulumnya tetap merujuk kurikulum model UNESCO tahun 2007. Tetapi, juga dilakukan penyesuaian dengan perkembangan jurnalisme kekinian.
"Bobot keseluruhan pendidikannya 60 persen praktik dan 40 persen teori," ujar Marah Sakti.
Ia menjelaskan, unsur tambahan yang ditekankan dalam kurikulum baru pendidikan jurnalisme PWI itu adalah praktik jurnalisme multitasking, penguatan nilai integritas, independensi, daya kritis dan wawasan kebangsaan.
Rapat tersebut, lanjutnya, juga memutuskan tiga program utama untuk menopang peningkatan kualitas kewartawanan anggota PWI. Yakni mengaktifkan pelatihan jurnalisme ke pelbagai provinsi melalui Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) dan Safari Jurnalistik dengan melibatkan kepengurusan PWI Provinsi.
Dalam rapat tersebut, masih kata Marah Sakti, peluncuran SJI periode kali ini akan dilakukan di Provinsi Riau.
"Kita sepakat meminta kesediaan provinsi Riau melalui Bung Zulmansyah yang juga Ketua PWI Riau, untuk menjadi tuan rumah kick off SJI di Pekanbaru," tandasnya.
BERITA TERKAIT: