Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengamat: Persoalan Netralitas Tidak Cukup Diselesaikan Melalui Makan Siang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Selasa, 31 Oktober 2023, 11:51 WIB
Pengamat: Persoalan Netralitas Tidak Cukup Diselesaikan Melalui Makan Siang
Makan siang Jokowi bersama 3 Bacapres di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/10)/Ist
rmol news logo Diplomasi makan siang ala Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama tiga bakal capres, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto belum bisa dijadikan bukti netralitas Presiden pada Pilpres 2024.

“Karena persoalan netralitas tidak cukup diselesaikan melalui makan siang. Netralitas itu harus dibuktikan tidak hanya di panggung depan tapi juga di panggung belakang,” kata Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga kepada wartawan di Jakarta, Selasa (31/10).

Dalam politik, kata Jamiluddin, sikap dan tindakan di atas panggung kerap berbeda dengan apa sesungguhnya yang terjadi di belakang panggung.

“Karena itu, diplomasi makan siang itu jangan dianggap sebagai sikap negarawan Jokowi. Pertemuan itu cukup dianggap sebagai drama politik yang hanya mempertontonkan panggung depan. Panggung belakang masih disembunyikan, dan baru akan diketahui melalui proses waktu,” pungkasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengundang tiga bakal calon presiden yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Anies Baswedan untuk makan siang di Istana Negara, Jakarta, Senin (30/10).

Sekretaris Jenderal Partai Nasdem, Hermawi Taslim, pertemuan tiga bakal Capres ini sebagai bentuk komitmen netralitas Presiden Jokowi.

"Presiden pernah mengatakan bahwa beliau mendukung ketiga Capres demi kebaikan bangsa. Nah siang ini ketiganya diundang ke Istana," kata Hermawi.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA