“PDIP menorpedo sistem kadernya, di dalam partai-partai lain juga demikian,”ujar Fahri Hamzah dalam diskusi Dialektika Demokrasi dengan tema “Peran DPR Kawal Tahapan Pemilu Usai Pendaftaran Capres”, di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Kamis (26/10).
Mantan pimpinan DPR RI ini mengatakan banyak orang di dalam partai politik karena populer di sosial media mendadak jadi prioritas bukan karena kapabilitasnya sebagai politisi yang sudah mengakar di partai tersebut.
“Orang luar masuk ke dalam (parpol). Karena survei, karena TikTok, karena sosial media. Bukan karena otoritas, yang dibangun oleh partai politik, untuk mengatakan eh kaderisasi politisi nasional, kaderisasi pemimpin nasional, melalui partai politik,” jelasnya.
“Anda boleh jadi pengusaha, anda boleh jadi seniman, tapi anda adalah kader dan anggota Partai, itu baru Top Republik kita pak,” imbuhnya.
Menurutnya, jika sistem kaderisasi di dalam partai politik tidak dibenahi dengan baik maka akan memunculkan sebuah problematika politik.
“Kalau tidak (diubah), sakit perut kita. Enggak ada aturannya. Seperti kita nonton, pertandingan yang enggak ada aturan mainnya. Banyak itu,” ungkapnya.
“Maka, kalau kita bisa mengakhiri anomali ini. Saya kira Pemilu kita yang di depan itu, penjadwalannya kita lebih tenang ya kan, tidak mengaduk-aduk emosi seperti sekarang,” tutupnya.
BERITA TERKAIT: