Hal itu disampaikan Habil saat acara seminar nasional dan diskusi publik bertema "Menjawab Masa Depan Kritis Untuk Menciptakan Pemimpin yang Berkualitas dan Demokratis" di kampus Ikta, Rabu (25/10).
Habil mengatakan, ketatanegaraan di era Joko Widodo saat ini telah menyimpang dari agenda reformasi. Di mana, pemerintah saat ini telah berusaha menunda pemilu, bahkan memperpanjang masa kekuasaannya, meskipun pada akhirnya gagal.
Akan tetapi, Presiden Joko Widodo tetap berusaha mempertahankan kekuasaannya melalui putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka yang saat ini sudah resmi mendaftar sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) mendampingi Prabowo Subianto lewat putusan Mahkamah Konstitusi (MK). Keputusan MK diketahui memberi peluang Gibran maju di Pilpres 2024.
"Kini MK sudah menjelma jadi Mahkamah Keluarga," kata Habil.
Untuk itu, Habil mengajak mahasiswa Ikta untuk tidak salah memilih pada Pilpres 2024 nanti. Menurut Habil, pasangan Amin telah memiliki track record baik.
"Mahasiswa jangan salah pilih lagi, pilih Anies Baswedan yang sudah jelas track recordnya. Anies Baswedan akan amanah dan menuntaskan agenda reformasi," pungkas Habil.
Dalam acara ini, turut dihadiri Presiden BEM Ikta Dio Ferizan Effendy, Rektor Ikta Rifda Yanti, Wakil Ketua Umum (Waketum) Forum Kabah Membangun (FKM) Anwar Sanusi, pengamat politik Rocky Gerung, dan beberapa aktivis KIB seperti Yasin Kara, Sirojuddin Wahab, dan Andrianto Andri.
BERITA TERKAIT: