Begitu komitmen yang disampaikan bakal capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan saat bersilaturahmi dengan para kiai dan santri se Malang Raya di Pondok Pesantren Salaf Al-Qur’an Asy-Syadzili pimpinan Kiai Abdul Mun'im Syadzili, Minggu (8/10).
“Terkait pembangunan jalan tol, saya dapat pertanyaan, nanti diteruskan tidak?" kata Anies dihadapan para santri dan relawan yang hadir.
"Nah saat pembangunan jalan tol kan tanahnya dibebaskan, pertanyaannya, apakah boleh rakyat kebanyakan yang punya tanah bukan dijual begitu saja tapi mereka mendapatkan porsi kepemilikan saham di dalam investasi jalan tol?" tanya balik Anies Baswedan.
Anies menilai, tanah-tanah yang ada di sekitar jalan tol seharusnya dimasukkan sebagai penyertaan modal. Sehingga, ketika jalan tol menghasilkan keuntungan, maka keuntungan tersebut bukan hanya lari ke investor tapi juga dirasakan rakyat yang berada di sepanjang jalan tol.
“Jadi bukan investor datang diambil alih tanahnya kemudian rakyat yang punya tanah hanya menonton. Meskipun jumlahnya besar di awal tapi tidak berbanding kurus dengan pendapatan yang didapat investor," ungkap Anies.
Anies juga memiliki ide jika pengelolaan rest area nantinya akan diserahkan ke koperasi-koperasi desa, sehingga keuntungan akan dibagi rata dan desa yang dilewati jalan tol juga ikut sejahtera
“Belum lagi rest area, siapa pemilik lahannya dimana setiap harinya ribuan mobil mampir, pendapatannya luar biasa. Kenapa tidak itu dimiliki koperasi desa yang ditempati rest area tersebut, rakyat kebanyakan merasakan pembangunan,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: