Harapan itu disampaikan pada pidato penutupan Rakernas IV PDIP, di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (1/10).
Menurut Megawati, adil dan makmur tidak akan terwujud jika pemimpinnya lahir tanpa konsep kesinambungan, hanya berpikir kurun waktu lima tahunan, sesuai periode Pemilu.
"Jadi konsep ke depannya, siapa yang jadi presiden harus meneruskan (capaian), bukan siapa jadi presiden, terus diubah lagi. Kapan majunya," sergahnya.
Dia mengibaratkan politik seperti seni berdansa, sesuai dengan ritme musik yang berkesinambungan.
"Nanti, ke depan
udah baik, diubah ke belakang lagi, diubah lagi.
Haduh, saya sampai pusing kadang-kadang. Ini gimana sih maunya republik ini," dia balik bertanya.
"Selain itu, untuk kurun waktu yang panjang, bangsa Indonesia memerlukan ilmu pengetahuan. Nah, pengembangan riset inovasi itu suatu mata rantai sistem produksi," tutupnya.
BERITA TERKAIT: