Menurut bakal Capres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, terlalu besar risikonya bagi Indonesia bila kebijakan yang dibuat pemerintah justru serampangan.
Hal ini disampaikan Anies Baswedan saat menghadiri acara Ngariung Bareng 1000 Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB), di Bandoengsche Melk Centrale (BMC), Bandung, Jawa Barat, Minggu (1/10).
“Kita harus mengembalikan ilmu pengetahuan dan metode ilmiah jadi guidance kita dalam pengambilan keputusan,” ujar Anies disambut gemuruh tepuk tangan peserta yang hadir.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu melanjutkan, jika pemerintah keliru dalam membuat kebijakan maka akan menimbulkan banyak kerugian.
“Untuk itu kami lihat (ilmu pengetahuan) perlu dikembalikan dan jadi agenda utama dalam pengambilan keputusan. Sehingga keputusan memiliki nilai keadilan, memperoleh kepercayaan publik, dan lebih saintifik,” bebernya.
Pendekatan sains ini juga yang dilakukan Anies saat menjabat Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Terlebih saat itu dunia tengah dilanda pandemi Covid-19.
“Kita mengalami pembelajaran dahsyat saat pandemi. Ketahuan siapa pemimpin yang gunakan ilmu atau tidak saat ambil kebijakan. Mereka menomorduakan sains dan tak menghargai ilmu,” tukas Anies.
BERITA TERKAIT: