Seperti dituturkan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dalam kuliah umumnya, Gloria sempat membahas krisis pangan yang pernah terjadi pada 2008 dan dikaitkan dengan kondisi global saat ini.
Apalagi, Airlangga menyebut, saat ini India akan menahan ekspor berasnya ke sejumlah negara.
"Ibu Presiden Gloria menyampaikan hal yang pernah terjadi pada 2008 yaitu krisis beras dan angkanya mirip terjadi kenaikan harga beras sampai dengan di atas 600 sampai 650. Ini terjadi hari ini, di India menahan ekspor beras," kata Airlangga di kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly Murni, Kemanggisan, Jakarta Barat, Sabtu petang (16/9).
Itu sebabnya, Airlangga memastikan pemerintah konsen memantau harga beras dengan turun langsung ke pasar. Serta memberikan bantuan beras kepada masyarakat yang membutuhkan
"Bapak Presiden (Jokowi) berkali-kali ke pasar untuk mengecek harga beras dan pemerintah hari ini memberikan bansos beras untuk tiga bulan ke depan kepada penerima bantuan beras, itu untuk 22 juta penduduk dengan beras sebesar 10 kilo per orang tentu," paparnya.
"Itu menjadi bagian daripada operasi pasar dan Bulog dipastikan mempunyai stok sampai akhir tahun," tutup Airlangga.
BERITA TERKAIT: