Presidensi G20 India yang mengangkat tema “One Earth, One Family, One Future”, terdapat 13 Working Group dan 11 Engagement Group. Hal ini berkembang dari Presidensi G20 Indonesia sebelumnya dikarenakan beberapa inisiatif baru dalam Presidensi India yakni Culture Working Group, Disaster Risk Resilient and Reduction Working Group, Research and Innovation Initiative Gathering, dan Start-Up 20.
"Pembahasan Sherpa Track tahun ini masih diwarnai dengan pembahasan isu geopolitik yang diakibatkan konflik yang terjadi di Ukraina," ujar Menko Airlangga.
Tercatat seluruh pertemuan tingkat menteri pada Sherpa Track Presidensi G20 India menghasilkan ringkasan pemimpin sidang atau Chair’s Summary.
Perbedaan antar anggota G20 terkait isu geopolitik terjadi pada pertemuan tingkat Menteri tersebut.
Selain isu geopolitik, Presidensi G20 India diselenggarakan di tengah tantangan perekonomian global yang saat ini sedang melemah. Data pertumbuhan global menunjukkan tren penurunan, dimana melambat dari 6 persen pada 2021 menjadi 3,2 persen pada 2022.
Pertumbuhan tahun 2023 juga diperkirakan ke 2,7 persen (IMF, Juni 2023). Di tengah kondisi global tersebut, Indonesia, selaku anggota Troika Presidensi G20 India tetap mengupayakan terciptanya konsensus dari Anggota G20 untuk menghasilkan Deklarasi Pemimpin G20.
Turut hadir dalam pertemuan ini adalah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Menteri Keuangan, Menteri Luar Negeri, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Perdagangan, serta Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian dan Staf Khusus Menteri Luar Negeri untuk Penguatan Program-Program Prioritas selaku Co-Sherpa G20 Indonesia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: