Menanggapi hal ini, Jurubicara Anies Baswedan, Sudirman Said mengatakan, pihaknya menjadikan survei sebagai cermin untuk menata diri seraya melakukan langkah-langkah lain untuk mengetahui kondisi lapangan.
"Di satu sisi kalau kita mendapatkan angka kurang baik, ya kita jadikan cermin," katanya di Markas Koalisi Perubahan, Jalan Brawijaya X Nomor 46, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/9).
Namun menurut Sudirman, temuan survei tidak selalu memotret keadaan sebenarnya. Hasil survei justru kerap berbeda dengan kenyataan di akar rumput.
Dia bahkan meyakini, elektabilitas Anies makin moncer setelah menggaet Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal Cawapres. Sebab Cak Imin dipandang memiliki modal sosial menambah elektoral pada ceruk pemilih NU (Nahdlatul Ulama).
"Kami yakin sekali, kami optimis bahwa gelora di lapangan, di akar rumput itu sangat memberikan support, apalagi setelah kemarin deklarasi ya," ungkap Sudirman Said.
Menurut survei Litbang Kompas, elektabilitas Ganjar di kalangan responden NU menjadi yang tertinggi, yakni 25,6 persen. Angka tersebut bersaing ketat dengan Prabowo yang mengantongi 25 persen suara pemilih NU. Sementara, tingkat keterpilihan Anies di kalangan NU masih jauh tertinggal, yakni 12,8 persen.
Adapun survei Litbang Kompas digelar pada 27 Juli-7 Agustus 2023. Survei melibatkan 1.364 responden di 38 provinsi di Indonesia. Dengan metode wawancara tatap muka, survei ini mencatatkan margin of error sebesar +/- 2,65 persen.
BERITA TERKAIT: