Menurut Anggota DPD RI, Fahira Idris, putusan ini akan berdampak baik bagi peningkatan kualitas pemilu. Pasalnya, kampus sendiri merupakan arena terbaik untuk menguji gagasan para capres.
“Sebenarnya debat antarcapres di kampus ini menguntungkan para kandidat. Ini karena, secara langsung mereka akan terhubung dengan pemilih muda yang merupakan komposisi pemilih terbanyak saat ini," kata Fahira lewat keterangan tertulisnya, Kamis (24/8).
Berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Nasional untuk Pemilu 2024, dari total 204,8 juta pemilih, sebanyak 52 persen atau sebanyak 106,3 juta merupakan pemilih muda.
Rinciannya, pemilih berusia 17 tahun sebanyak 0,003 persen atau sekitar 6 ribu jiwa. Kemudian pemilih dengan rentang usia 17 tahun hingga 30 tahun mencapai 31,23 persen atau sekitar 63,9 juta jiwa. Lalu disusul dengan Pemilih dengan 31 tahun hingga 40 tahun sebanyak 20,70 persen atau sekitar 42,395 juta jiwa.
Oleh karena itu, Senator Jakarta itu berharap para capres memanfaatkan forum-forum debat di kampus untuk memaparkan rekam jejak, gagasan, ide besar dan solusinya atas berbagai persoalan di Indonesia.
"Saya juga berharap, kampus yang akan menggelar debat capres mempersiapkan forum debat sebaik-baiknya baik tema maupun metode debat, karena pasti akan menjadi perhatian publik luas,” demikian Fahira.
BERITA TERKAIT: