Hal ini diungkap Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy saat membuka acara Seminar Nasional ke-X dan Healthcare Expo ke-VIII dengan tema “Kebijakan Transformasi Kesehatan sebagai Upaya Peningkatan Mutu Layanan Kesehatan di Indonesia”.
“ARSSI harus bisa masuk pada ranah-ranah itu. Jangan
one side for all, jangan Jakarta Sentris, jangan Jawa Sentris. Harus memperhatikan segala wilayah,” kata Muhadjir dalam keterangannya, Kamis (27/7).
Menurutnya, ARSSI sebagai entitas penting harus turut terlibat aktif dalam proses penyusunan undang-undang yang dilakukan oleh pemerintah.
Upaya itu perlu dilakukan mengingat ARSSI sebagai asosiasi yang menaungi rumah sakit di seluruh Indonesia memiliki data dan persoalan riil yang dihadapi di daerah.
Persoalan itu disinggung Muhadjir berdasar blusukannya di berbagai pelosok negeri. Dia mengaku masih menemui layanan kesehatan dan kondisi rumah sakit yang minim dengan tenaga medis serta fasilitasnya.
Dalam kesempatan itu, Muhadjir juga mengajak para peserta yang hadir untuk kembali memaknai nilai-nilai profesionalisme tenaga medis sebagai penyemangat untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, seperti nilai
expertise,
social responsibility, hingga
corporateness.
“Nilai-nilai ini telah banyak menginspirasi dan menjadi contoh profesi lain, termasuk saya. Ini harus menjadi kebanggaan dan terus dijadikan pedoman bagi para tenaga medis,” tandasnya.
BERITA TERKAIT: