Survei nasional yang dilakukan Indikator itu dilakukan sejak 20-24 Juni 2023, melibatkan 1.220 responden, dengan judul "Kepemimpinan Nasional dan Dinamika Elektoral Jelang 2024 di Mata Generasi Muda".
Peneliti Utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, pada survei kali ini pihaknya mendapati tiga masalah mendesak yang harus segera diselesaikan pemimpin nasional lima tahun ke depan.
"Apa yang harus dituntaskan calon presiden, calon wakil presiden kita ke depan, itu menurut responden kita dari semua generasi," kata Burhanuddin, saat membuka paparan hasil survei secara virtual, Minggu (23/7).
Masalah pertama, mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok sebesar 27,7 persen. Masalah kedua, menciptakan lapangan kerja atau mengurangi pengangguran sebesar 21,2 persen.
"Dan yang ketiga, mengurangi kemiskinan 11,8 persen. Jadi
top three, itu berkaitan dengan isu-isu ekonomi," katanya.
Selanjutnya terkait pemberantasan korupsi sebesar 10,8 persen, keamanan atau ketertiban 5,5 persen, memajukan sektor pertanian 4,2 persen, pemerataan pendapatan 3,1 persen, dan sisanya di bawah 2 persen.
"Nah, sekarang kita cek berdasar generasi tadi. Menciptakan, mengendalikan harga kebutuhan pokok, itu lebih banyak disampaikan, disuarakan generasi X, itu usia 43 sampai 58 tahun, mereka yang lahir pada 1965 sampai 1980. Yang kedua generasi
baby boomers (usia 59-79)" jelas Burhanuddin.
Sementara untuk generasi Z atau 26 tahun ke bawah, lahir 1997-2012, lebih
concern terhadap menciptakan lapangan pekerjaan, sebesar 24,2 persen.
Sedangkan generasi yang fokus mengurangi kemiskinan paling banyak disuarakan generasi
baby boomers.
"Jadi kita tahu dari sini, aspirasi dari tiap-tiap generasi," pungkas Burhanuddin.
Survei dilakukan menggunakan metode
multistage random sampling, margin of error sekitar 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
BERITA TERKAIT: