"Saya setuju dibuat pansus untuk menyelidiki JIS, namun juga harus ada perlakuan yang sama terhadap Mandalika," kata Geisz saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (11/7).
Geisz menuturkan, di balik gemerlap event balapan di Sirkuit Mandalika, rupanya meninggalkan kerugian bagi Indonesia. Untuk WBSK rugi Rp100 miliar, dan MotoGP merugi Rp50 miliar.
Tak hanya rugi, gagal balik modal ini juga menyumbang utang Rp4,6 triliun yang dipikul InJourney selaku holding BUMN Pariwisata pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
"Selidiki keduanya (JIS dan Mandalika) hingga tuntas agar kita semua tahu mana yang digarong dan siapa malingnya," tegas mantan Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol tersebut.
Menurut pandangan Geisz, rencana renovasi JIS kental muatan politis. Ditambah lagi dengan pernyataan perusahaan jasa desain dan konsultan asal Inggris, Buro Happold, yang menyebut JIS tidak sesuai panduan yang mereka berikan.
Hal ini seolah makin menguatkan asumsi JIS tidak standar FIFA untuk menjadi venue Piala Dunia U-17 yang bakal digelar November mendatang.
"Yang terjadi sekarang untuk JIS adalah hasil karya anak bangsa di-
downgrade untuk kebutuhan politik. Makanya supaya tidak dipolitisasi, undang FIFA secepatnya," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: