Di sela-sela mendampingi silaturahmi Prabowo di kediaman Muhaimin Iskandar, Wakil Ketua DPR RI itu menambahkan, keinginan menduetkan Prabowo-Ganjar tak lain untuk membentuk kekuatan besar.
Masalahnya PDIP sudah mendeklarasikan Ganjar sebagai Capres, maka niat itu urung terwujud.
“Dulu, tadinya ingin agar kekuatan besar bergabung, memajukan Indonesia Raya. Kalau bisa calon dari PDIP dan Partai Gerindra jadi satu. Pak Prabowo yang senior sebagai Capres, Ganjar Cawapres,” kata Dasco, Minggu sore(9/7).
“Tapi kemudian masing-masing akhirnya ada pertimbangan sendiri kan begitu,” imbuhnya.
Disinggung soal upaya Gerindra meminang Ganjar Pranowo sebagai Cawapres, setelah masing-masing partai politik deklarasi Capres, menurutnya hal itu mustahil diwujudkan.
“Kan di sana sudah deklarasi, di sini juga sudah. Itu kan tergantung takdir saja," tambahnya.
Soal Prabowo berniat menemui Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, tapi belum ada sinyal, menurut Dasco tidak hanya bertemu satu Parpol, tapi semua Parpol.
"Sudah ada rencana, kami berkomunikasi baik (dengan semua Parpol)," tukasnya.
BERITA TERKAIT: