Hal tersebut menjadi salah satu topik yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan kuliah umum dan sekaligus berbagi kisah inspirasional di Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) di Bandung, Jawa Barat, Jumat (23/6).
Acara yang dihadiri oleh perwakilan mahasiswa dari 15 universitas se-Bandung Raya tersebut, menjadi kegiatan publik pertama yang didatangi Menko Airlangga sejak status pandemi resmi dicabut.
"Unpar adalah universitas pertama yang saya kunjungi setelah pandemi berakhir dan berlanjut ke endemi," ungkap Airlangga di hadapan tidak kurang dari 800 mahasiswa se-Bandung Raya dalam acara tersebut.
Dalam kuliah umum Proyek Strategis Nasional (PSN) Goes to Campus tersebut, Airlangga mengatakan sangat termotivasi untuk membahas tentang perkembangan perekonomian Indonesia. Termasuk tentang PSN, setelah mengetahui banyak mahasiswa yang hadir berasal Fakultas Ekonomi.
"Dalam 20 tahun ke depan kalian yang akan menjadi pemimpin negeri ini. Kami memfasilitasi saja. Kita adalah bangsa optimis, tidak boleh pesimis," ujar Airlangga.
Ketua Umum Partai Golkar itu juga menjelaskan bahwa Indonesia harus memanfaatkan bonus demografi seoptimal mungkin, agar mampu keluar dari
middle income trap. Tujuan akhirnya, yakni menempatkan Indonesia di lima besar negara dengan PDB terbesar di dunia, sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045.
Untuk mewujudkan visi itu, diksatakan Airlangga, Indonesia perlu memiliki pendapatan per kapita sebesar 12.000-13.000 di tahun 2035 mendatang.
"Kesempatan bonus demografi hanya datang sekali dalam satu peradaban sebuah negara, makanya harus kita manfaatkan dengan baik," pungkasnya.
Kegiatan PSN Goes to Campus yang diadakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan Sewindu PSN yang telah digelar sejak dua bulan yang lalu.
Berbagai proyek dan program strategis nasional telah disusun secara komprehensif oleh Pemerintah guna mendukung kebijakan transformasi ekonomi nasional melalui pembangunan beragam infrastruktur.
Dari total 222 proyek/program, sebanyak 156 PSN telah berhasil dioperasikan dalam 8 tahun terakhir dengan investasi mencapai Rp 1.080,2 triliun.
Di wilayah Jawa Barat sendiri terdapat sejumlah PSN dengan nilai Rp 392,45 triliun yakni di wilayah Jawa Barat Selatan dan Rebana yang diarahkan untuk menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru bagi Provinsi Jawa Barat.
BERITA TERKAIT: