Struktur PDB Indonesia masih didorong industri manufaktur yang terus tumbuh positif karena kuatnya permintaan domestik.
“Dalam upaya memajukan sektor industri manufaktur, kita tetap harus memperhatikan risiko global untuk jangka menengah dan panjang, salah satunya isu perubahan iklim," kata Menko Perekonomian RI, Airlangga Hartarto, Rabu (7/6).
Realisasi investasi sektor industri di triwulan pertama 2023 berhasil mencatatkan nilai sebesar Rp 139,9 triliun atau meningkat sebesar 42,5% (yoy). Hal ini harus dipacu lebih tinggi lagi, karena merupakan salah satu cara untuk membantu Indonesia bisa keluar dari
middle income trap.
“Peran sektor industri harus terus ditingkatkan dari 18%-19% saat ini menjadi di atas 25% dalam 5-10 tahun ke depan,” jelas Menko Airlangga.
Di tengah konflik geopolitik yang relatif menyebabkan peningkatan penggunaan energi fosil, Indonesia tetap menunjukkan komitmen meningkatkan target Nationally Determined Contribution (NDC).
Indonesia berkomitmen menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89% (dari sebelumnya 29%) dengan kemampuan sendiri atau 43,20% (dari sebelumnya 41%) dengan bantuan internasional pada 2030.
Untuk mencapai target Enhanced NDC pada 2030, Indonesia secara kontinyu memperkuat kolaborasi sektor swasta dan mendorong pembiayaan yang kreatif dan inovatif.
Mulai dari membentuk Indonesia Investment Authority dengan nilai investasi mencapai 25 miliar dolar AS, Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup Indonesia, serta SDG Indonesia One untuk mencari dan membuka proyek investasi.
"Terutama di sektor energi, pertanian, transportasi, dan lingkungan yang akan menjadi tulang punggung pembangunan ekonomi masa depan yang lebih hijau,” tutup Airlangga.
BERITA TERKAIT: