Menurut Presiden Joko Widodo alias Jokowi, sebagai negara besar, Indonesia harus duduk sejajar dengan bangsa-bangsa lain.
"Kita ingin bekerja sama, berkolaborasi dengan negara manapun, dan menjadi titik temu serta jembatan dari perbedaan-perbedaan yang ada di dunia," katanya, saat memimpin upacara Hari Lahir Pancasila di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (1/6).
Meski begitu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan, Indonesia tidak bisa didikte negara manapun, namun selalu siap berkontribusi untuk dunia.
"Presidency G20 yang sudah berhasil dilaksanakan, Keketuaan ASEAN tahun ini, merupakan bukti nyata bahwa Pancasila bukan hanya utama untuk Indonesia, tetapi juga relevan untuk dunia," tutup Jokowi.
Seperti pada upacara-upacara sebelumnya, presiden beserta para menteri dan pejabat negara yang hadir menggunakan pakaian adat daerah di Indonesia. Jokowi memilih menggunakan pakaian adat Kesultanan Deli.
Tampak hadir, Wakil Presiden RI, Maruf Amin; Ketua DPR RI, Puan Maharani; Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo; Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono; Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo; hingga Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri.
BERITA TERKAIT: