Sebab, menurut Komunikolog politik dan hukum nasional Tamil Selvan, sudah terlalu banyak adab-adab atau etika politik yang dilanggar oleh Jokowi.
"Maka saya mendorong MPR untuk bisa mengevaluasi Jokowi dengan pernyataan cawe-cawe," ujar Tamil kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (1/6).
Ditambahkan Tamil, apa yang disampaikan Jokowi tersebut bukan suatu pernyataan yang simpel. Melainkan pernyataan awal yang menggambarkan ada pola-pola yang tidak netral pada Pemilu 2024.
"Karena yang bicara adalah seorang pemimpin tertinggi di bangsa ini yang memiliki kewenangan tidak terbatas, yaitu seorang presiden. Maka saya meminta, agar keadilan dan kenetralitasan kita sebagai bangsa dan negara, serta Pemilu 2024 terjaga," kata Tamil.
Untuk itu, dosen di Universitas Dian Nusantara ini mendorong agar MPR segera membahas pernyataan Jokowi tersebut dalam rapat paripurna.
"Karena kita harus tahu, walaupun presiden sebagai jabatan pemerintahan tertinggi di bangsa ini, masih ada MPR di atasnya yang memiliki lembaga kolektif untuk melakukan pengawasan terhadap apa tugas dan tanggung jawab presiden," tuturnya.
"Maka saya dorong sekali lagi, agar MPR bisa memperhatikan ini, menjadikan poin ini, untuk kira-kira memberi evaluasi atau mengambil langkah-langkah tegas sesuai konstitusi terhadap Jokowi," pungkas Tamil.
BERITA TERKAIT: