Begitu pandangan politisi senior Partai Demokrat Jafar Hafsah menyikapi sistem proporsional tertutup jika diputuskan Mahkamah Konstitusi (MK), Selasa (30/5).
Jafar mengatakan, jika memakai proporsional tertutup maka partai politik yang akan memilih siapa wakilnya di parlemen. Hal ini menurutnya rentan persengkokolan.
"Karena kalau tertutup kan partai yang dipilih. Kalau dipilih partai kan siapa saja yang akan mewakili, itu kan susah juga untuk menghindari persekongkolan di dalam partai," kata Jafar Hafsah kepada wartawan, Selasa (30/5).
Jafar Hafsah mengatakan bukan wewenang MK untuk memutuskan cocok atau tidaknya proporsional tertutup dilakukan pada Pemilu 2024.
"MK itu hanya berfungsi sesuai dengan UU enggak, atau melanggar konstitusi. Bagi MK bukan ini yang lebih sesuai. Bukan itu dimintakan bahwa ini lebih cocok," tuturnya.
"UU ranahnya DPR dan eksekutif. Kemarin, hampir seluruh partai politik yang ada di Senayan, tidak menyetujui tertutup, masa kita ubah," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: