Setelah dua tahun setelah
groundbreaking, belum ada kejelasan soal pembangunan Bukit Algoritma. Laporan
Kantor Berita RMOLJabar di lokasi pada Rabu (24/5), tidak nampak sedang terjadi pembangunan fisik.
Bahkan di lokasi pembangunan Bukit Algoritma nampak sepi. Di seberang lokasi groundbreaking, hanya ada pekerja yang memotong rumput dan membersihkan lahan di kawasan itu.
Kondisi itu berbeda dua tahun silam. Kala itu, banyak hilir mudik orang di lokasi tersebut.
Konsepnya pembangunan yang dilakukan di Kecamatan Cibadak dan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, akan ada pengembangan industri dan teknologi 4.0 serta sumber daya manusia (SDM).
Bukit Algoritma dibangun di lahan seluas 888 hektare, yang mencakup tiga desa di Kecamatan Cikidang, yaitu Cicareuh, Pangkalan, dan Tamansari. Selain itu, Desa Neglasari di Kecamatan Cibadak pun masuk rencana kawasan Bukit Algoritma.
"Dulu ramai-ramai Algoritma. Bos suka ke sini, tapi katanya banyak orang tengok-tengok doang," kata salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya di sekitar lokasi groundbreaking, Rabu (24/5).
Warga mengingat, suasana ramai terjadi ketika terjadinya groundbreaking. Dia melihat lokasinya sangat mewah diiringi dengan hamparan karpet merah. Bahkan di lokasi ditempatkan alat berat berupa eskavator.
Menurutnya, keberadaan ekskavator di Bukit Algoritma pasca
groundbreaking cukup lama. Sekitar dua bulan Ekskavator tersebut berada di sana.
"Kerja tidak (ekskavator itu), (pekerja) enggak boleh pulang. Beko diam saja, cuman difoto," ungkapnya.
Keterangan yang diperolehnya, orang-orang yang datang ke Bukit Algoritma hanya mencari lahan investasi saja. Bahkan kabarnya, sudah ada tiga orang investor yang tutup usia karena pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, dirinya menanggapi biasa saja rencana pembangunan Bukit Algoritma. Terlebih muncul kabar sebelumnya ada investor yang siap menyuntikkan modal mencapai Rp 18 triliun.
"Rencana pembangunan bisa saja terjadi, tapi enggak tau kapan terselenggaranya," ucapnya.
Proyek Bukit Algoritma atau Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 di Sukabumi digadang-gadang bakal menjadi pusat teknologi mutakhir Indonesia seperti Silicon Valley, AS.
BERITA TERKAIT: