Kegeraman tersebut tercermin dalam pidato politik Anies di depan relawan Amanat Indonesia (ANIES) di Tenis Indor Senayan, beberapa waktu lalu yang menyinggung dugaan intervensi negara dalam politik menuju 2024.
Namun Wakil Ketua Koordinator Tim Relawan PDIP, Adian Napitupulu menilai, kegeraman bacapres yang didukung Nasdem, PKS, dan Demokrat tersebut bukan semata-mata karena Presiden Joko Widodo.
Apalagi, jika kegeraman Anies dikaitkan dengan pertemuan enam partai politik minus Nasdem di Istana Negara bersama Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
"Meradangnya bukan karena pertemuan itu (pertemuan Parpol di Istana Negara) tapi karena angkanya (elektabilitas Anies) enggak naik-naik," kata Adian dikutip dari acara 'Dua Arah' di
Kompas TV, Jumat (12/5).
Adian lantas merujuk hasil survei terbaru dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang dipublikasi hari ini. Survei tersebut menempatkan Ganjar Pranowo yang dipilih responden sebanyak 39,2 persen. Nomor dua ada Prabowo Subianto dengan 32,1 persen, dan Anies Baswedan 19,7 persen.
Di sisi lain, Adian juga tidak sependapat jika posisi Nasdem tidak dianggap sebagai bagian dari koalisi pemerintah. Sebab hingga kini, Presiden Jokowi tetap mempertahankan menteri-menteri dari Nasdem.
"Menterinya masih ada, berarti ya (Nasdem) masih dianggap (sebagai koalisi)," demikian kata Adian.
BERITA TERKAIT: