Dari nama-nama di atas, Dosen FISIP Universitas Udayana Bali, Efatha Filomeno Borromeu Duarte, menilai nama Budi Gunawan paling menarik. Sebab berpeluang menjadi kuda hitam Cawapres Ganjar Pranowo.
"Nama Budi Gunawan jadi kuda hitam yang perlu diperhitungkan dalam kontestasi pendamping Capres Ganjar Pranowo," kata Efatha dalam keterangan yang diterima
Kantor Berita RMOLJakarta, Minggu (7/5).
Efatha yang juga Sekretaris Jenderal Paguyuban Warga Timor-Timur (Pawatim) yang berkantor pusat di Denpasar ini lantas menyoroti sepak terjang Budi Gunawan.
Ia melihat Budi Gunawan merupakan mantan pati Polri yang berpengalaman dan memiliki reputasi baik di bidang keamanan. Selama berkarier di kepolisian, Budi Gunawan dikenal sebagai sosok yang tegas dalam mengemban tugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Efatha juga tidak memungkiri Budi Gunawan memiliki jaringan dan pengaruh yang luas di lingkungan kepolisian.
"Hal ini dapat membantu dalam menjalankan fungsi-fungsi sebagai pendamping Ganjar nantinya terkait keamanan dan penegakan hukum yang lebih baik," sebut Efatha.
Keunggulan Budi Gunawan lain adalah kedekatannya dengan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, kepercayaan Jokowi terhadap Budi Gunawan untuk memimpin Badan Intelijen Negara (BIN) sejak 2016 tak bisa dipandang sepele.
Selain itu, modal penting yang tidak dimiliki kandidat lainnya adalah kedekatan Budi Gunawan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Budi Gunawan pernah jadi ajudan saat Bu Mega jadi Wapres dan Presiden. Jika desakan elemen masyarakat mencuat mendukung Budi Gunawan, sangat yakin Bu Mega akan restui dirinya sebagai Cawapres untuk dampingi Ganjar," kata Efatha.
Sehingga bagi Efatha, faktor keunggulan terakhir ini akan jadi modal utama daya tarik masyarakat Bali sebagai salah satu daerah basis utama PDIP untuk mendukung Budi Gunawan.
"Sebab fanatisme masyarakat Bali melihat bagaimana keberlanjutan trah Soekarno tetap terjaga, kuncinya adalah menempatkan Budi Gunawan sosok loyalis Bu Mega sebagai Cawapres," analisis Efatha.
Namun, menurut Efatha, keunggulan Budi Gunawan tersebut masih memerlukan pertimbangan lebih lanjut dalam konteks politik yang lebih luas pada kontestasi Pemilu 2024.
"Jika Budi Gunawan benar-benar terwujud sebagai Cawapres Ganjar, ini jadi ujian PDIP dapat meyakinkan parpol lain berkoalisi atau mengusung tunggal paslon ini," demikian Efatha.
BERITA TERKAIT: