Sehingga agak janggal ketika ada yang merasa khawatir kehilangan kekuasaan saat akan menghadapi pesta demokrasi.
"Bila ada yang khawatir kehilangan kekuasaan maka dia tidak paham prinsip dasar demokrasi. Karena kekuasaan itu tidak hilang tidak berpindah, itu ada pada saudara semua, rakyat Indonesia," tegas bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), di acara Anies Amanat Indonesia, di Tennis Indoor Senayan, Minggu (7/5).
Karena itu, Anies mengingatkan kepada seluruh pendukungnya bahwa tidak ada musuh dalam berdemokrasi, lantaran seluruh bangsa Indonesia bersaudara.
"Dan kita ingatkan kepada semua, bahwa bisa jadi ada lawan tapi tidak ada musuh. Kita tunjukkan semua bahwa kita saudara sebangsa. Kita berlawanan gagasan, tapi kita bukan musuh. Musuh saling menghabisi, lawan menguatkan. Lawan debat adalah kawan tukar pikiran. Lawan badminton adalah teman olah raga. Lawan dalam pemilu pilpres, mereka adalah teman dalam demokrasi," katanya.
Menurutnya, demokrasi saat ini merupakan demokrasi modern. Oleh karena itu, dalam proses demokrasi modern tidak ada kekuasaan yang berpindah atau hilang. Melainkan kekuasaan itu tetap dan terus ada di tangan rakyat.
"Yang berpindah itu kewenangan melaksanakan kekuasaan rakyat dan tiap lima tahun sekali rakyat yang memegang kekuasan menitipkan kewenangan secara bergantian. Inilah negara demokrasi baru," tutupnya.
BERITA TERKAIT: