Konten tersebut langsung dibantah pihak KPU.
Ketua KPU RI, Hasyim Asyari menegaskan, video yang memperlihatkan kebocoran data pemilih oleh peretas Bjorka, tidak benar.
Pasalnya, pemilik akun Twitter yang mengunggah video tersebut, @Bams27735590, mengaitkan seolah data pemilih yang diretas Bjorka dan ditampilkan dalam video itu adalah data hasil Pemilu 2024.
“Pemungutan suara dan penghitungan suara Pemilu 2024 akan digelar pada Rabu 14 Februari 2024. Jadi belum ada hasil suara,†ujar Hasyim kepada wartawan, Kamis (27/4).
Anggota KPU RI dua periode ini kembali menegaskan, apabila ada informasi yang beredar mengenai hasil Pemilu 2024, bisa dipastikan tidak benar.
“Bila ada pihak yang menggambarkan seolah-olah sudah ada hasil suara, hal itu tidak masuk akal dan mengada-ada,†sambungnya menegaskan.
Hasyim menambahkan, metode pemungutan dan penghitungan serta rekapitulasi suara dilakukan secara manual berjenjang, bukan secara online atau digital.
“Pencoblosan, dan pemungutan, penghitungan suara serta rekapitulasi hasil penghitungan secara berjenjang dari TPS, PPK, KPU Kab/Kota, KPU Provinsi, dan KPU Pusat, dilakukan secara manual berbasis formulir hardcopy,†tuturnya.
“Demikian juga penghitungan suara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara, dilaksanakan secara terbuka, yang dapat diakses, diawasi, dan dipantau oleh Bawaslu, saksi peserta pemilu, pemantau, jurnalis, dan pemilih,†tutup Hasyim.
BERITA TERKAIT: