Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, mengatakan, Prabowo secara vulgar jelas menolak dijadikan wakil Ganjar.
"Prabowo pasti berpikir, dari segi pengalaman, kapasitas dan kapabilitas, tentu dia lebih segalanya dibanding Ganjar," tegas Saiful, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (25/4).
Akademisi Universitas Sahid Jakarta itu juga meyakini, Prabowo pasti juga berpikir, Ganjar yang seharusnya ada di bawah dia. Jadi perlu dipertimbangkan Ganjar jadi wakil Prabowo.
"Tapi memang ini persoalan gengsi. PDIP merupakan partai pemenang Pemilu, sehingga tetap ingin di posisi calon presiden," kata Saiful.
Namun, kata dia lagi, jika merujuk berbagai hasil survei, bukan tidak mungkin Ganjar mentok, dan akhirnya justru mudah dikalahkan kandidat lainnya.
"Kita lihat perkembangan electability dari Prabowo dan Ganjar pada 3-4 bulan ke depan, jika posisinya tidak berubah signifikan, bukan tidak mungkin Ganjar lebih cocok sebagai Cawapres saja, gak perlu memaksakan diri," pungkas Saiful.
BERITA TERKAIT: