Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, mengatakan, keterlibatan langsung secara aktif, hingga terkesan seperti Timses calon presiden (Capres) maupun calon wakil presiden (Cawapres), belum pernah dilakukan presiden Indonesia sebelum-sebelumnya.
"Rakyat terheran-heran dengan sikap dan tindakan Jokowi itu. Ada apa sebenarnya? Apakah setelah tidak menjabat lagi Jokowi akan masuk penjara, termasuk anak-anaknya, sehingga berbagai cara dilakukan, agar selamat setelah tidak berkuasa lagi?" Muslim balik bertanya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (23/4).
Karena, kata dia, sejak awal Jokowi sudah terlihat memberikan dukungan, dan berbagai upaya dilakukan agar Ganjar lolos mengikuti kontestasi Pilpres 2024.
Mulai dari pernyataan ciri-ciri pemimpin merakyat yang memiliki rambut putih dan dahi berkerut, hingga pada akhirnya Megawati Soekarnoputri luluh, sehingga PDI Perjuangan mengusung Ganjar, bahkan rela tak mengusung Capres dari trah Soekarno, Puan Maharani.
"Apakah cara-cara Jokowi itu mengandung pesan penting, bahwa kekuatan oligarki yang mendukung dia selama ini juga merasa terancam bisnis dan kepentingannya, kalau pengganti Jokowi bukan 'orang mereka"?" pungkas Muslim.
BERITA TERKAIT: