Elektabilitas Ganjar pun terancam terjun bebas menyusul keluarnya keputusan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.
Padahal kader PDIP itu kerap digadang jadi bacapres 2024 paling diminati publik. Bahkan banyak lembaga survei yang menempatkan Ganjar di posisi puncak.
"Ganjar saat ini dalam posisi sulit," kata Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (2/4).
Menurut Andi, modal sosial Ganjar yang selama ini terbangun dan membuat elektabilitasnya moncer adalah dukungan dari pemilih sosiologis yang berbasis nasionalis dan kultural.
"Dukungan dari basis tersebut akan mengalami penggerusan akibat batalnya Piala Dunia U-20 digelar di Indonesia dan Ganjar diidentifikasi sebagai salah satu faktor penyebab kegagalan tersebut," jelasnya.
Sementara itu, posisi Ganjar yang searah dengan kelompok Islam kanan dalam kasus penolakan Israel sepertinya sulit mendapatkan simpati dari pemilih ideologis tersebut.
"Ini karena Ganjar terlanjur diidentifikasi sebagai kelompok seberang dalam spektrum politik Indonesia kekinian," tandasnya.
BERITA TERKAIT: