Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mantan Ketum HMI MPO Minta Anies Setop Politik Identitas

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Jumat, 24 Maret 2023, 00:40 WIB
Mantan Ketum HMI MPO Minta Anies Setop Politik Identitas
Anies Baswedan saat mengunjungi pondok pesantren Al-Tsaqafah pimpinan KH Said Aqil Siradj/Ist
rmol news logo Mantan Ketua Umum PB HMI MPO periode 2020-2022, Ahmad Latupono meminta agar bakal calon presiden (bacapres) Anies Baswedan menghentikan politik identitas.

Ahmad menilai, pernyataan Anies bahwa politik identitas adalah sesuatu yang tak dapat terhindarkan dikhawatirkan dapat membelah antar anak bangsa.

"Jika Anies menganggap politik identitas sesuatu yang biasa, bisa jadi antara anak bangsa akan terus terbelah. Setop pembelahan anak bangsa," ujar Ahmad Latupono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (23/3).

Pasalnya, ia mengungkapkan bahwa pendiri bangsa Indonesia telah sepakat dan menghindari perpecahan dengan menghilangkan 7 kata dalam Piagam Jakarta demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Bagaimana tidak, sambungnya, KH. Wahid Hasyim, Ki Bagus Hadikusomo bersama tokoh-tokoh Islam lainnya, serta Soekarno dan tokoh-tokoh lainnya secara arif dan bijaksana menjaga persatuan negara Indonesia.

"Anies seharusnya mencontoh perilaku dan kedewasaan berpikir para pendiri bangsa, bukan malah mengumbar kalimat yang dapat memecah persatuan diantara anak bangsa demi kepentingan politiknya semata," imbuhnya.

Ia menilai cukup pengalaman di Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 yang lalu sebagai pembelajaran bagi seluruh masyarakat Indonesia, dimana warga DKI terbelah imbas politik identitas yang dimainkan.

Pengalaman itu, lanjutnya,  seharusnya Anies dapat berpikir agar mampu menahan diri dalam mengumbar kalimat yang mengundang kontoversi di tengah masyarakat.

"Marilah kita dewasa dalam berpolitik, utamakan persatuan demi menjaga kemajemukan di masyarakat," tandasnya.

Sebab pemilu, menurut Ahmad, merupakan ruang untuk merebut dan mempertahankan kekuasaan secara bijaksana untuk mencerdaskan masyarakat, bukan malah membuka ruang perseturuan yang tidak produktif.

"Masyarakat harus cerdas dalam memilih capres mana yang mampu menyatukan perbedaan dan mempunyai gagasan memajukan Indonesia," pungkasnya.

Sebelumnya, Anies Baswedan saat menghadiri forum diskusi dengan pemimpin dan kepala redaksi media massa di Surabaya yang digelar di Hotel Shangri-La, Surabaya, pada Jumat (17/3) menyampaikan kalau setiap calon yang bersaing di kontes politik akan selalu memiliki identitas. Sehingga Anies menilai politik identitas tak bisa dihindari.

“Politik identitas itu adalah sesuatu yang tak terhindarkan. Misalnya calon yang bersaing adalah laki-laki dan perempuan, maka di situ ada identitas gender," kata Anies dalam forum tersebut. rmol news logo article

EDITOR: IDHAM ANHARI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA