Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie melihat kemungkinan tersebut akan terjadi pada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), dimana di dalamnya ada Golkar, PAN dan PPP.
Ia memperkirakan dua parpol di KIB, yaitu PAN dan PPP bakal cabut dari KIB karena pertimbangan elektoral, salah satunya adalah seberapa kuat efek ekor jas calon presiden dan calon wakil presiden (capres dan cawapres) yang diusung.
“Maka bisa saja Golkar dan PDIP berafiliasi. Soalnya KIB muara politiknya ke Airlangga atau Ganjar,†ujar Jerry kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (22/3).
Selain Golkar, doktor komunikasi politik America Global University ini menduga, ada parpol lain yang juga akan merapat ke barisan Golkar dan PDIP.
Akan tetapi, Jerry meyakini PAN dan PPP akan merapat ke Koalisi Perubahan yang diisi oleh Nasdem, Demokrat, dan PKS.
“Kalau itu terjadi maka dipastikan koalisi Gerindra-PKB merapat juga ke Golkar dan PDIP,†tuturnya.
Jika melihat komposisi kemungkinan koalisi tersebut, Jerry memperkirakan, paling sedikit hanya akan ada dua pasangan calon di Pilpres 2024.
“Dan settingan dan grand design politiknya bisa ke arah Prabowo-Ganjar. Akan berhadapan dengan Anies-AHY jadi bisa dari 4 pasang bisa turun 3 atau 2 pasang,†urainya.
“Dan ada kejutan antara PPP dan PAN merapat ke koalisi Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS,†demikian Jerry menambahkan.
BERITA TERKAIT: